Melihat Peluang Melalui Studi Lapangan

Mahasiswa Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana UNY (TP PPs UNY) angkatan 2014 pada 6-9 Mei 2015 telah menyelenggarakan studi lapangan. Mahasiswa dari dua kelas yang didampingi oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dan Dr. Ali Muhtadi mengunjungi Rumah Perubahan di Bekasi, SEAMOLEC di Tangerang Selatan, dan Intel Indonesia Corp di Jakarta Pusat.

Rumah Perubahan merupakan rumah yang menaungi kegiatan-kegiatan sosial seperti pendidikan usia dini dan Taman Kanak-kanak untuk anak-anak kurang mampu, rumah baca untuk anak-anak, pemberdayaan ekonomi masyarakat, integrated farming, sekolah kewirausahaan, dan sekolah perubahan iklim. Untuk mendukung kegiatan sosial tersebut, Prof. Rhenald Khasali, Ph.D, selaku founder dan tim menyelenggarakan pelatihan dan seminar mengenai manajemen, leadership, entrepreneurship, change management, outbound, serta menerima pesanan berbagai buku karangan Rhenald Kasali. Di Rumah Perubahan, mahasiswa belajar tentang social enterprise yang berarti kegiatan-kegiatan sosial didukung oleh kegiatan bisnis untuk memastikan keberlanjutan dan dilakukan secara professional.

Keesokan harinya (7/5), mahasiswa mengunjungi Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC). SEAMOLEC merupakan regional SEAMEO (Organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara) yang fokus di bidang Open Learning Center. Program-program inti SEAMOLEC mendukung pengembangan pembelajaran terbuka jarak jauh seperti, SEA Digital Class, Digital Simulation, Virtual Class, Web Conference, Multi Studio, Development of Digital Books, dan SEA Cyber Class. Peran SEAMOLEC secara umum adalah sebagai Delivery System dalam pengembangan pembelajaran terbuka jarak jauh bagi instansi pendidikan di negara yang menjadi anggota SEAMEO. Kunjungan kali ini semakin merekatkan hubungan prodi TP dengan SEAMOLEC yang disambut hangat oleh Bapak M.  Andriansyah selaku HRD beserta tim penyambut.

Kunjungan selanjutnya adalah Intel Indonesia Corp. Rombongan disambut baik oleh Ibu Deva Rachman (Direktur Intel Indonesia) beserta Ibu Widyasari Listyowulan dan Bapak Iqbal F. Rakhmat. Rombongan diperkenalkan tentang profil maupun program Intel skala Indonesia maupun skala dunia yang memiliki 100.000 karyawan. Penjelasan kemudian difokuskan pada peran Intel dalam memajukan dunia pendidikan. Banyak kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) seperti melakukan training TI dan pedagogi kepada guru-guru, pembinaan siswa berprestasi di bidang TI, maupun pemberian beasiswa. Selanjutnya Intel memberikan ruang terbuka untuk berkolaborasi dengan prodi TP dalam Innovation economy di bidang pendidikan. Studi lapangan kemudian ditutup dengan jalan-jalan ke Bosscha, Trans Studio Bandung, dan Pasar Cibaduyut.

Studi lapangan yang diketuai oleh Arifin Septyanto Nugroho ini membawa mahasiswa agar melihat peluang dan mengambil peran dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang teknologi dan pendidikan. Kegiatan tersebut memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengasah sensitivitas, kreativitas, dan intelektualitas dari berbagai sumber belajar. Akhirnya, mahasiswa menikmati studi lapangan kali ini sebagai pembelajaran yang penuh makna. [Novi]